Hitcountersite

Senin, 23 Maret 2009



Kenapa

Tuhan................
Kenapa Engkau memberikan Q cobaan yang bgitu berat
Kenapa Engkau mengujiku dengan cobaan ini
Kenapa Engkau menciptakan Q dengan penuh derita hidup

Tuhan..............
Q tahu ini adalah dosa
tapi
Q ingin tahu kenapa

Tuhan................................
berikanlah Q petunjuk agar Q bisa menghadapi segala cobaan Yang Engkau berikan kepadaku
Karena q yakin engkau mempunyai maksud dan tujuan dalam hidupku ini.........

Tuhan.............................
Hambamu ini memohon kepada_Mu

Minggu, 15 Maret 2009

QUIZ

Minggu, 22 Februari 2009

Daftar Hadir XII IS 2

RiZm@

Rabu, 18 Februari 2009

ISTILAH TIK

RIZMA

Senin, 16 Februari 2009

TEKNOLOGI INFORMASI


a) Blogger : menulis catatan harian di internet

b)Browsing : menjelajah

c)Chatting : berdialog dengan sesama pengguna
internet

d)Digital : digital

e)Downloading : pengambilan berkas

f)E-mile : surat elektronik; surat yang ditulis
dalam bentuk elektronik

g)Friendster : fasilitas untuk membuat jaringan pertemanan di dunia internet

h)LAN : local area network; jaringan komputer
sederhana
i)Password : sandi lewat

j)Protocol : yang menspesifikasikan bagaimana komputer
berinteraksi didalam format pesan

k)Teleconferen:konferensi atau rapat jarak jauh, artinya pertemuan jarak jauh,
onference jarak jauh atau komunikasi interaktif:interactive antara tiga orang atau lebih

l)Transmiter:pemancar

m)Server : peladen; server


n)Spam : spam; pesan yang tidak diinginkan; pesan
sampah

o)website:
Sebuah tempat yang berada dalam World Wide Web:WWW dimana homepage sebuah individual atau kelompok

p)www:(world wide web)fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam yang lengkap lokal maupun jarak jauh atau suatu ruangan informasi dimana sumber-sumber dia yang berguna di identifikasi oleh pengenal global yang disebut uniform

q)hotspot:jangkauan dari jaringan wifi digunakan untuk interkoneksi tanpa kabel atau berbagai perangkat misalnya noot book

Selasa, 27 Januari 2009

Itulah Cinta

Apakah telapak tangan kamu berkeringat, hati kamu deg-degan, suara kamu nyangkut di dalam tenggorokan kamu? Hal itu bukanlah cinta, tapi suka.

Tangan kamu tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya? Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi.

Apakah kamu bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang? Hal itu bukanlah cinta, tapi kamu sedang mujur.

Apakah kamu menginginkannya karena kamu tahu dia akan selalu disamping kamu? Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian.

Apakah kamu masih bersama dia karena semua orang menginginkannya? Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan.

Apakah kamu menerima pernyataan cintanya karena kamu tidak mau menyakiti hatinya? Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan.

Apakah kamu bersedia untuk memberikan semua yang kamu sukai deminya? Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati.

TAPiiiiiiiiiiiiiiii i…….. …..

Apakah kamu masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan dan sangat membutakan? Itulah cinta.

Apakah kamu masih menerima kesalahan mereka, karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya? Itulah cinta.

Apakah kamu tertarik pada orang lain tapi masih bersamanya dengan setia? Itulah cinta.

Apakah kamu rela memberikan hati kamu, kehidupan kamu, dan kematian kamu? Itulah cinta.

Apakah hati kamu tercabik bila dia sedih? Itulah cinta.

Apakah kamu menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar? Itulah cinta.

Apakah matanya melihat hati kamu yang sesungguhnya, dan menyentuh jiwa kamu secara dalam sekali sampai terasa nyeri?Itulah cinta.

Sekarang, kalau kita tahu bahwa cinta itu menyakitkan dan menyiksa kita sebegitu rupa, lalu kenapa kita masih juga mencintai?

Mengapa hal ini adalah hal yang kita cari dan ingini? Semua penyiksaan ini, sebuah kematian terhadap ego dan kepribadian sendiri? Mengapa? Semua ini disebabkan oleh…. CINTA

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikkan airmata dan masih peduli terhadapnya.

Cinta yang sebenernya adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.

Cinta yang sebenernya adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata “aku turut berbahagia untukmu”.

Apabila cinta tidak bertemu, bebaskan dirimu, biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi, kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Bandingkan!

CINTA, SAYANG, DAN MINAT

Cinta - Kita memang mengharapkan dia menjadi milik kita. Segala apa yang kita buat, kalau buleh nak dia tahu.. dan kita sebuleh mungkin tak nak sakitkan hati dia. kita akan sentiasa berfikir tentang dirinya. (dalam erti lain : cinta di tujukan kepada seseorang yg kita selalu ingat dan mimpi….. Tanpanya kita akan rasa sunyi dan kita cintakan sepenuh jiwa dengan hati yg ikhlas kepadanya walaupun dia buat tak tau je)

Sayang - Kita memerlukan dia di masa kita mahukan seseorang untuk berkongsi rahsia dan kisah duka kita. selalunya kita akan sayangkan seseorang yang menjadi TELINGA kepada masalah kita. (dalam erti lain : sayang di tujukan kepada seseorang yang boleh membuangkan masa dia untuk mendengar dan memeningkan kepalanya dgn masalah kita dan kita jugak boleh menyakitkan hati dia kerana kita bukannya cinta kepadanya)

Suka - Kita sukakan dia kerana dia kelakar. Dia happy-go-lucky. Bila bersama dengan dia, kita rasa nak tergelak sampai nak pecah perut. Tapi, kita taklah rindu sangat kat dia bila tak berjumpa seminggu…(dalam erti lain : suka di tujukan kepada seseorang yang boleh menjadi pelawak kepada kita. Kita akan suruh dia diam sekirangnya keng kita dah nak pecah…)

Minat - Apa sesuatu pada dirinya yang menarik kita untuk mendekatinya.(dalam erti lain : minat ditujukan kepada seseorang yang ada sifat, peribadi atau barang yang kita mahukan… )

Tetapi kita kena ingat bahwa tanpa minat , suka dan sayang kita tidak akan CINTA pada seseorang itu… maupun yang lainnya emoticon

Renungkanlah


Nasekat Dari Negeri Seberang

Anda mungkin tidak percaya ini tapi nasehatnya luarbiasa.
baca sampai habis, anda akan belajar sesuatu !!!

SATU.
berikan mereka lebih dari yang mereka harapkan dan
lakukan itu dengan senang hati.

DUA.
Menikahlah dengan pria/wanita yang anda cintai.
Ketika anda beranjak tua, keahlian percakapan mereka
akan mejadi sepenting seperti hal lain.

TIGA.
Jangan percaya dengan apa yang anda dengar,
Habiskan apa anda miliki atau tidur semau anda.

EMPAT.
Ketika anda ucapkan, “Aku mencintaimu” , Seriuslah.

LIMA .
Ketika anda ucapkan, “Maafkan saya”, pandang mata orang itu.

ENAM.
Tunanganlah sedikitnya enam bulan sebelum anda menikah.

TUJUH.
Percayalah pada cinta pandangan pertama.

DELAPAN.
Jangan tertawakan/remehkan impian orang.
Orang yang tidak punya impian adalah miskin.

SEMBILAN.
Cintailah dengan mendalam dan bergairah.
Anda mungkin akan terluka,
tapi ini satu-satunya cara untuk menjalani hidup sebenarnya.

SEPULUH.
Saat terjadi percekcokan/ pertengkaran,
Janganlah menyebut nama.

SEBELAS.
Jangan menilai orang karena dengan siapa mereka berteman.

DUABELAS.
Bicaralah pelan tapi berpikirlah cepat.

TIGABELAS.
Ketika seseorang mengajukan pertanyaan,
yang anda sendiri tidak ingin menjawabnya,
tersenyumlah dan tanya, “Kenapa anda ingin tahu?”

EMPATBELAS.
Ingat bahwa cinta dan kesuksesan besar membutuhkan pengorbanan.

LIMABELAS.
Ucapkan “berkah bagimu” saat anda mendengar orang bersin.

ENAMBELAS.
Ketika anda kalah, jangan lupakan pelajaran yang didapat.

TUJUHBELAS.
Hargai diri sendiri;
Hargai orang lain;
Bertanggung jawab pada semua yang anda lakukan.

DELAPANBELAS.
Jangan biarkan pertengkaran kecil merusak persahabatan yang besar.

SEMBILANBELAS.
Ketika anda sadar telah berbuat kesalahan
Ambil langkah segera untuk memperbaikinya.

DUAPULUH.
Tersenyumlah saat menerima telepon.
Penelpon akan mendengarnya dari suara anda.

DUAPULUH SATU.
Habiskan waktu sendirian.

Artikel

PSIKOLOGI ISLAM
Manusia adalah makhluk yang berfikir dan merasa serta berkehendak dimana perilakunya mencerminkan apa yang difikir, yang dirasa dan yang dikehendakinya. Manusia juga makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekaligus, disamping ia dapat menghayati perasaan keIslaman dirinya, ia juga dapat meneliti keberIslaman orang lain. Tetapi apa makna Islam secara psikologis pasti berbeda-beda, karena Islam menimbulkan makna yang berbeda-beda pada setiap orang. Bagi sebagian orang, Islam adalah ritual ibadah, seperti salat dan puasa, bagi yang lain Islam adalah pengabdian kepada sesama manusia bahkan sesama makhluk, bagi yang lain lagi Islam adalah akhlak atau perilaku baik, bagi yang lain lagi Islam adalah pengorbanan untuk suatu keyakinan, berlatih mati sebelum mati, atau mencari mati (istisyhad) demi keyakinan

Di sini kita berhadapan dengan persoalan yang pelik dan rumit, yaitu bagaimana menerangkan Islam dengan pendekatan ilmu pengetahuan, karena wilayah ilmu berbeda dengan wilayah Islam. Jangankan ilmu, akal saja tidak sanggup mengadili Islam. Para ulama sekalipun, meski mereka meyakini kebenaran yang dianut tetapi tetap tidak berani mengklaim kebenaran yang dianutnya, oleh karena tu mereka selalu menutup pendapatnya dengan kalimat wallohu a`lamu bissawab, bahwa hanya Allahlah yang lebih tahu mana yang benar. Islam berhubungan dengan Tuhan, ilmu berhubungan dengan alam, Islam membersihkan hati, ilmu mencerdaskan otak, Islam diterima dengan iman, ilmu diterima dengan logika.

Meski demikian, dalam sejarah manusia, ilmu dan Islam selalu tarik menarik dan berinteraksi satu sama lain. Terkadang antara keduanya akur, bekerjasama atau sama-sama kerja, terkadang saling menyerang dan menghakimi sebagai sesat, Islam memandang ilmu sebagai sesat, sebaliknya ilmu memandang perilaku keIslaman sebagai kedunguan. Belakangan fenomena menunjukkan bahwa kepongahan ilmu tumbang di depan keagungan spiritualitas, sehinga bukan saja tidak bertengkar tetapi antara keduanya terjadi perkawinan, seperti yang disebut oleh seorang tokoh psikologi tranpersonal, Ken Wilber; Pernikahan antara Tubuh dan Roh, The Marriage of Sence and Soul.(Ken Wilber, The Marriage of Sence and Soul, Boston, Shambala,2000) .

Bagi orang Islam, Islam menyentuh bagian yang terdalam dari dirinya, dan psikologi membantu dalam penghayatan Islamnya dan membantu memahami penghayatan orang lain atas Islam yang dianutnya. Secara lahir Islam menampakkan diri dalam bermacam-macam realitas; dari sekedar moralitas atau ajaran akhlak hingga ideologi gerakan, dari ekpressi spiritual yang sangat individu hingga tindakan kekerasan massal, dari ritus-ritus ibadah dan kata-kata hikmah yang menyejukkan hati hingga agitasi dan teriakan jargon-jargon Islam (misalnya takbir) yang membakar massa. Inilah kesulitan memahami Islam secara ilmah, oleh karena itu hampir tidak ada definisi Islam yang mencakup semua realitas Islam. Sebagian besar definisi Islam tidak komprehensip dan hanya memuaskan pembuatnya.

Sangat menarik bahwa Nabi Muhammad sendiri mengatakan bahwa, kemulian seorang mukmin itu diukur dari Islamnya, kehormatannya diukur dari akalnya dan martabatnya diukur dari akhlaknya (karamul mu’mini dinuhu, wa muru’atuhu `aqluhu wa hasabuhu khuluquhu)(HR. Ibn Hibban). Ketika nabi ditanya tentang amal yang paling utama, hingga lima kali nabi tetap menjawab husn al khuluq, yakni akhlak yang baik, dan nabi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan akhlak yang baik adalah sekuat mungkin jangan marah, ( an la taghdlaba in istatha`ta). ( at Tarhib jilid III, h. 405-406).

Jadi pengertian Islam itu sangat kompleks. Psikologi Islam mencoba menguak bagaimana Islam mempengaruhi perilaku manusia, tetapi keberIslaman seseorang juga memiliki Islam corak yang diwarnai oleh berbagai cara berfikir dan cara merasanya. Seberapa besar Psikologi mampu menguak keberIslaman seseorang sangat bergantung kepada paradigma psikologi itu sendiri. Bagi Freud (mazhab Psikoanalisa) keberIslaman merupakan bentuk ganguan kejiwaan, bagi mazhab Behaviorisme, perilaku keberIslaman tak lebih sekedar perilaku karena manusia tidak memiliki jiwa. Mazhab Kognitip sudah mulai menghargai kemanusiaan, dan mazhab Humanisme sudah memandang manusia sebagai makhluk yang mengerti akan makna hidup yang dengan itu menjadi dekat dengan pandangan Islam. Dibutuhkan paradigma baru atau mazhab baru Psikologi untuk bisa memahami keberIslaman manusia.

Psikologi Barat yang diassumsikan mempelajari perilaku berdasar hukum-hukum dan pengalaman kejiwaan universal ternyata memiliki bias culture, oleh karena itu teori psikologi Barat lebih tepat untuk menguak keberIslaman orang yang hidup dalam kultur Barat. Psikologi Barat begitu sulit menganalisis fenomena Revolusi Iran yang dipimpin Khumaini karena keberIslaman yang khas Syi’ah tidak tercover oleh Psikologi Barat, sebagaimana juga sekarang tidak bisa membedah apa makna senyum Amrozi ketika di vonis hukuman mati. KeberIslaman seseorang harus diteliti dengan the Indigenous Psychology, yakni psikologi yang berbasis kultur masyarakat yang diteliti. Untuk meneliti keberIslaman orang Islam juga hanya mungkin jika menggunakan paradigma The Islamic Indigenous Psychology.

Psikologi sebagai ilmu baru lahir pada abad 18 Masehi meski akarnya menhunjam jauh ke zaman purba. Dalam sejarah keilmuan Islam, kajian tentang jiwa tidak seperti psikologi yang menekankan pada perilaku, tetapi jiwa dibahas dalam kontek hubungan manusia dengan Tuhan, oleh karena itu yang muncul bukan Ilmu Jiwa (`ilm an nafs), tetapi ilmu Akhlak dan Tasauf. Meneliti keberIslaman seorang muslim dengan pendekatan psikosufistik akan lebih mendekati realitas keberIslaman kaum muslimin dibanding dengan paradigma Psikologi Barat. Term-term Qalb, `aql, bashirah (nurani), syahwat dan hawa (hawa nafsu)yang ada dalam al Qur’an akan lebih memudahkan menangkap realitas keberIslaman seorang muslim.

Kesulitan memahami realitas Islam itu direspond The Encyclopedia of Philosophy yang mendaftar komponen-komponen Islam. Menurut Encyclopedia itu, Islam mempunyai ciri-ciri khas (characteristic features of religion) sebagai berikut :

  • Kepercayaan kepada wujud supranatural (Tuhan)
  • Pembedaan antara yang sakral dan yang profan.
  • Tindakan ritual yang berpusat pada obyek sakral
  • Tuntunan moral yang diyakini ditetapkan oleh Tuhan
  • Perasaan yang khas (takjub, misteri, harap, cemas, merasa berdosa, memuja) yang cenderung muncul di tempat sakral atau diwaktu menjalankan ritual, dan kesemuanya itu dihubungkan dengan gagasan Ketuhanan.
  • Sembahyang atau doa dan bentuk-bentuk komunikasi lainnya dengan Tuhan
  • Konsep hidup di dunia dan apa yang harus dilakukan dihubungkan dengan Tuhan
  • Kelompok sosial seiman atau seaspirasi.

Urgensi pendekatan Indigenous Psychology bukan saja karena Islam itu sangat beragam, bahkan satu Islampun, Islam misalnya memiliki keberIslaman yang sangat kompleks. Orang Islam ada yang sangat rational, ada yang tradisional, ada yang “fundamentalis” dan ada yang irational. KeberIslaman orang Islam juga ada yang konsisten antara keberIslaman individual dengan keberIslaman sosialnya, tetapi ada yang secara individu ia sangat saleh, ahli ibadah, tetapi secara sosial ia tidak saleh. Sebaliknya ada orang yang kebeIslamanya mewujud dalam perilaku sosial yang sangat saleh, sementara secara individu ia tidak menjalankan ritual ibadah secara memadai.